MENAJEMEN
KOMUNIKASI
Abilla
Derajat (20115040)
Muhammad Bahriansyah (24115528)
Muhammad Bahriansyah (24115528)
3KB02
Definisi
atau Pengertian Manajemen Komunikasi Menurut Ahli
Manajemen Komunikasi terdiri dari dua kata yaitu Manajemen yang berarti ilmu atau seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain dalam prosesnya yaiu membuat perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dalam mencapai tujuan. sedangkan komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. karena itu manajemen komunikasi merupakan perpaduan konsep komunikasi dan manajemen yang diaplikasikan dalam berbagai setting komunikasi.
Pada pengertiannya manajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yangsama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan kontekssosialnya (Cutlip, 2007).
Manajemen komunikasi termasuk subdisiplin ilmu dari manajemen, menurut Kaye (1994), kelahiran subdisiplin manajemen komunikasi tidak terlepas dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia nyata.Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan umtuk menjembatani antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi.Para teoritisi menghadapai keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilkinya.Sementara para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis atau ilmu komunikasi.
Manajemen Komunikasi terdiri dari dua kata yaitu Manajemen yang berarti ilmu atau seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain dalam prosesnya yaiu membuat perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dalam mencapai tujuan. sedangkan komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. karena itu manajemen komunikasi merupakan perpaduan konsep komunikasi dan manajemen yang diaplikasikan dalam berbagai setting komunikasi.
Pada pengertiannya manajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yangsama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan kontekssosialnya (Cutlip, 2007).
Manajemen komunikasi termasuk subdisiplin ilmu dari manajemen, menurut Kaye (1994), kelahiran subdisiplin manajemen komunikasi tidak terlepas dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia nyata.Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan umtuk menjembatani antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi.Para teoritisi menghadapai keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilkinya.Sementara para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis atau ilmu komunikasi.
Pengertian
Manajemen Menurut Para Ahli
1.Menurut Michael kaye (1994), Communication management is how people manage their
communicationprocesses through construing meanings about their relationships with others in
various setting. They are managing their communication and actions in a large of relationship – some
personal some professional. Bagaimana orang-orang mengelola proses komunikasi dalam
hubungannya dengan orang lain dalam setting atau konteks komunikasi.
2. Menurut Parag Diwan (1999), Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber
daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Menurut Antar Venus, Manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi
yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam
berbagai konteks komunikasi. Konteks komunikasi yang dimaksud disini berarti tataran komunikasi
individual, interpersonal, organisasional, governmental, sosial, atau bahkan internasional.
1.Menurut Michael kaye (1994), Communication management is how people manage their
communicationprocesses through construing meanings about their relationships with others in
various setting. They are managing their communication and actions in a large of relationship – some
personal some professional. Bagaimana orang-orang mengelola proses komunikasi dalam
hubungannya dengan orang lain dalam setting atau konteks komunikasi.
2. Menurut Parag Diwan (1999), Manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber
daya komunikasi secara terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Menurut Antar Venus, Manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi
yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam
berbagai konteks komunikasi. Konteks komunikasi yang dimaksud disini berarti tataran komunikasi
individual, interpersonal, organisasional, governmental, sosial, atau bahkan internasional.
Manajemen komunikasi sangat identik dengan interaksi sosial.
Ada kalanya kita harus mampu untuk memposisikan diri dengan tepat dalam situasi
tertentu, kita juga harus mampu menghadapi dan menjalin kerjasama dengan orang
lain tanpa mencampurnya dengan urusan pribadi. Ini merupakan sebagian alasan
diperlukannya sikap professional dalam diri anda masing-masing.Manajemen
komunikasi berada di dalam dan diantara sistem sosial. Manajemen komunikasi
meliputi P4I (Penerimaan, Pengolahan, Penyimpanan, dan Penyampaian Informasi)
dalam sub-sub sistem soaial, diantaranya adalah individu, kelompok, organisasi,
massa, dan masyarakat.
Konsep manajemen dalam perspektif ilmu komunikasi pada
hakikatnya dipahami sebagai proses memengaruhi orang lain. Selain itu, konsep
dari manajemen komunikasi juga memberi saran kepada kita bahwa kemampuan untuk
berkomunikasi dengan baik bukan hanya sebagai hal yang sudah melekat dalam diri
kita saja, melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita pelajari dan kita
kembangkan.Sebagai contohnya, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam
berkomunikasi agar dapat menjadi seorang komunikator yang memiliki
kredibilitas.Disinilah letak kegunaan mempelajari manajemen komunikasi, yaitu
agar kita dapat lebih mengerti bagaimana seharusnya berkomunikasi dengan orang
lain, sehingga komunikasi yang terjadi merupakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi
dalam Manajemen
Komunikasi dalam manajemen diibaratkan sebagai “minyak pelumas” bahkan GR. Terry mengatakan bahwa management is communications. Dari pendapat tersebut terlihat betapa pentingnya peran komunikasi dalam kegiatan manajemen.
GR. Terry mengemukakan bahwa dalam suatu kegiatan manajemen terdapat lima bentuk komunikasi, antara lain:
1. Komunikasi formal. Biasanya terjadi dalam jalus komunikasi formal, memiliki wewenang dan tanggung
jawab yaitu melalui instruksi-instruksi bentuk lisan dan tulisan sesuai dengan prosedur secara
fungsional yang berlaku dari arus atasan ke bawahan atau sebaliknya.
2. Komunikasi non-formal, yaitu di luar komunikasi formal, terjadi secara spontan. Misalnya Sumbang
saran yang berkaitan dengan tugas, kewajiban.Efektif digunakan dalam perusahaan yang bersifat
padat karya dengan jumlah pekerja cukup banyak, dan tidak terlalu teknis.
3. Komunikasi informal. Seperti halnya komunikasi non formal namun lebih menekankan pada aspek
human relations-nya. Atau dengan kata lain digunakan dalam permasalahan di luar pekerjaan secara
langsung.
4. Komunikasi teknis. Biasanya hanya dilakukan dan dimengerti oleh orang-orang tertentu saja yang
berkaitan dengan kegiatan tersebut.
5. Komunikasi prosedural. Biasanya dekat dengan komunikasi formal, diwujudkan misalnya dalam
bentuk pemberian laporan tahuan/bulanan, instruksi tertulis, memo dan lain-lain.
Komunikasi dalam manajemen diibaratkan sebagai “minyak pelumas” bahkan GR. Terry mengatakan bahwa management is communications. Dari pendapat tersebut terlihat betapa pentingnya peran komunikasi dalam kegiatan manajemen.
GR. Terry mengemukakan bahwa dalam suatu kegiatan manajemen terdapat lima bentuk komunikasi, antara lain:
1. Komunikasi formal. Biasanya terjadi dalam jalus komunikasi formal, memiliki wewenang dan tanggung
jawab yaitu melalui instruksi-instruksi bentuk lisan dan tulisan sesuai dengan prosedur secara
fungsional yang berlaku dari arus atasan ke bawahan atau sebaliknya.
2. Komunikasi non-formal, yaitu di luar komunikasi formal, terjadi secara spontan. Misalnya Sumbang
saran yang berkaitan dengan tugas, kewajiban.Efektif digunakan dalam perusahaan yang bersifat
padat karya dengan jumlah pekerja cukup banyak, dan tidak terlalu teknis.
3. Komunikasi informal. Seperti halnya komunikasi non formal namun lebih menekankan pada aspek
human relations-nya. Atau dengan kata lain digunakan dalam permasalahan di luar pekerjaan secara
langsung.
4. Komunikasi teknis. Biasanya hanya dilakukan dan dimengerti oleh orang-orang tertentu saja yang
berkaitan dengan kegiatan tersebut.
5. Komunikasi prosedural. Biasanya dekat dengan komunikasi formal, diwujudkan misalnya dalam
bentuk pemberian laporan tahuan/bulanan, instruksi tertulis, memo dan lain-lain.
Empat alasan yang dapat dikemukakan sebagai landasan
signifikansi bagi pengembangan subdisiplin ilmu manajemen komunikasi di dalam
situasi globalisasi dewasa ini. Alasan tersebut adalah :
Terkait dengan tujuan ilmu komunikasi, Menurut Soesanto (1976), komunikasi bertujuan untuk menciptakan keharmonisan diantara pelaku-pelaku komunikasi. Pola tindakan komunikasi untuk mencapai itu semua bukan hanya reaktif semata-mata, tetapi juga harus penuh dengan strategi.Manajemen komunikasi yang menggabungkan antara pendekatan manajemen dengan pengelolaan komunikasi memungkinkan kita untuk mewujudkan keharmonisan dalam komunikasi yang kita lakukan.
Terkait dengan tujuan ilmu komunikasi, Menurut Soesanto (1976), komunikasi bertujuan untuk menciptakan keharmonisan diantara pelaku-pelaku komunikasi. Pola tindakan komunikasi untuk mencapai itu semua bukan hanya reaktif semata-mata, tetapi juga harus penuh dengan strategi.Manajemen komunikasi yang menggabungkan antara pendekatan manajemen dengan pengelolaan komunikasi memungkinkan kita untuk mewujudkan keharmonisan dalam komunikasi yang kita lakukan.
Didasarkan pada karakteristik ilmu komunikasi. Karakteristik
ilmu komunikasi antara lain bersifat irreversible, kompleks, berdimensi sebab
akibat, dan mengandung potensi problem. Dilihat dari karakteristik tersebut
suatu proses komunikasi sangatlah rumit. Maka suatu tindakan komunikasi
haruslah dikelola secara tepat.Disinilah subdisiplin manajemen komunikasi dapat
memberikan kontribusinya.
Terkait dengan kebutuhan fungsionalisasi ilmu komunikasi
didalam upaya menciptakan/ knowledge worker di bidang komunikasi.Knowledge
worker adalah tenaga komunikasi yang memiliki wawasan teoritis tentang
komunikasi dan memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu tersebut.Dalam
studi manajemen komunikasi, suatu model pembelajaran komunikasi yang mengarah
pada pembekalan meaningful knowledge dan meaningful skills dapat dikonstruksi.
Adanya asumsi
peran ilmu manajemen akan semakin dominan dalam abad XXI sementara peran ilmu
komunikasi akan semakin dibutuhkan dalam era globalisasi. Berdasarkan asumsi
tersebut, maka kedua disiplin ilmu ini bersinergi dalam memecahkan berbagai
persoalan sosial-komunikasi di masa sekarang dan akan dating.
Komunikasi dipandang sebagai sentral elemen-elemen lainnya
dalam kegiatan manajemen organisasi.Alasan pertama, komunikasi memiliki fungsi
untuk mempertemukan antara tujuan organisasi dengan terget hasil yang
dicapai.Kedua, berfungsi untuk mengadaptasikan perubahan lingkungan
organisasi.Ketiga, untuk membina hubungan antar anggota organisasi dalam
melaksanakan berbagai tugas (beban kerja) organisasi.Untuk itu, kemampuan
komunikasi yang efektif menjadi hal yang mutlak harus dimiliki oleh seorang
pelaku organisasi.
Sementara Onong U Effendy mengelompokkan komunikasi dalam
manajemen menjadi tiga dimensi, yaitu:
1. Komunikasi vertikal, yaitu arus komunikasi dua arah timbal balik dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, bisa dari atas ke bawah (downward communication) dan bisa dari bawah ke
atas(upward communication).
2. Komunikasi horizontal, merupakan komunikasi satu level yang terjadi antara satu karyawan dengan
karyawan lainnya atau pimpinan satu departemen dengan departemen lainnya dalam satu
tingkatan dan lain sebagainya.
3.Komunikasi eksternal, Berlangsung secara dua arah antara pihak organisasi/lembaga dengan pihak
luar. Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi ditentukan oleh kebijakan dan arus informasi yang ada dalam organisasi tersebut. Arus informasi akan membentuk pola-pola hubungan atau jaringan komunikasi.Menurut Stephen P. Robbins pada umumnya dikenal lima model jaringan komunikasi yaitu sebagai berikut:
1. Komunikasi vertikal, yaitu arus komunikasi dua arah timbal balik dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen, bisa dari atas ke bawah (downward communication) dan bisa dari bawah ke
atas(upward communication).
2. Komunikasi horizontal, merupakan komunikasi satu level yang terjadi antara satu karyawan dengan
karyawan lainnya atau pimpinan satu departemen dengan departemen lainnya dalam satu
tingkatan dan lain sebagainya.
3.Komunikasi eksternal, Berlangsung secara dua arah antara pihak organisasi/lembaga dengan pihak
luar. Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi ditentukan oleh kebijakan dan arus informasi yang ada dalam organisasi tersebut. Arus informasi akan membentuk pola-pola hubungan atau jaringan komunikasi.Menurut Stephen P. Robbins pada umumnya dikenal lima model jaringan komunikasi yaitu sebagai berikut:
a) Model Rantai (chain)
Dalam model jaringan komunikasi ini, hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward). Model ini hanya memungkinkan adanya hubungan garis langsung (komando) tanpa adanya suatu penyimpangan.Model ini banyak dianut dalam organisasi militer, masalah laporan keuangan, pembayaran gaji dan lain-lain.
b) Model Roda (wheel)
Sistem jaringan komunikasi, disini semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya).
Sistem jaringan komunikasi, disini semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya).
c) Model Lingkaran
(circle)
Pada model komunikasi ini semua anggota/staff bisa berinteraksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinyatetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap levelnya.
Pada model komunikasi ini semua anggota/staff bisa berinteraksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinyatetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap levelnya.
d) Model saluran
bebas (all-channel)
Model ini adalah pengembangan dari model lingkaran, dimana semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentarlnya.
Model ini adalah pengembangan dari model lingkaran, dimana semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentarlnya.
e) Model huruf “Y”
Model ini tidak jauh berbeda dengan model rantai, hanya saja terdapat empat level jenjang hirarki, satu supervisor memiliki dua atasan dan dua bawahan.
Model ini tidak jauh berbeda dengan model rantai, hanya saja terdapat empat level jenjang hirarki, satu supervisor memiliki dua atasan dan dua bawahan.
Link Youtube:
https://youtu.be/kibEx1h3VNw